Wednesday, January 6, 2016

PUJANGGAAN WARNAI MULUDAN



Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Bapagedhe Amad seorang sesepuh yang beralamatkan di Blok Karang Anyar, Desa Loyang, Kec. Cikedung - Indramayu, memuliakan bulan kelahiran Kangjeng Nabi Muhamad Saw dengan Acara Muludan. Hadir pada malam tadi anak putu dari berbagai  desa di Indramayu ; Lelea, Bongas, Cikedung, Jatimunggul, Dermayu, dan dari desa-desa lainnya termasuk yang hadir dari Kediri. Acara Muludan, disamping dijadikan sebagai ajang silaturahmi, juga menjadi bahan perenungan pemahaman pengetahuan agama, adat, sejarah leluhur, serta tutur budi luhur dari Bapagedhe.

Acara Muludan tahun 2016 kali ini, sengaja pihak panitia mengundang Team Sanggar Aksara Jawa untuk sekedar saling bebabagi tentang ; Kidungan, Babad, dan Bahasa Krama Dermayu. Dari pemirsa yang turut dalam reriungan itu diketahui bahwa masyarakat hampir2 saja bahkan mungkin telah kehilangan seni tradisi, seperti ; Kidungan/Macapatan, Genjring, Berokan dll. Semisal saja Seni Kidungan yang kami usung, di telinga pemirsa sudah merasa asing, baik dari sisi lantunan tembang dan makna bahasa. Demikian juga yang dialami seminan genjring yang hadir pada reriungan semalam [ Wa Tekol dan Wa Suli], kedua orang itu merasa putus harapan untuk meregenerasi keahliannya tentang tembang dan menabuh genjring. sepertinya anak muda sekarang tidak mengetahui akan warisan seni tradisi leluhurnya sendiri bahkan menganggap kampungan and jadul, mengapa bisa terjadi demikian? Banyak hal yang menjadikan penurunan masyarakat terhadap rasa kecintaan dan minat pada kesenian daerah. Andaisaja di daerah kita ini masih ada pegiat seni tradisi, namun jika masyarakat tidak mau nanggap maka seni tradisi itu pasti akan mengalami mati suri. oleh itu perlu langkah nyata bagi individu-individu ataupun golongan serta pihak pemerintah untuk melestarikannya. Sebagaimana Bagagedhe Amad dan murid-muridnya, semalam dalam memperingati Muludan kali tahun ini menghadirkan KIDUNGAN.

Ki Dalang Sukmalaya melantunkan Kidungan dengan Teks Latin ; Dhandhang Gula, Sinom, Kasmaran, Kinanti, ada juga teks kidung Ki Ragaina gubahan Ki Suryalaga

Add caption


Saya sedang mencoba melantunkan Kidung Kasmaran dengan Teks Aksara Jawa 1862, menceritakan bab Hyang Sukma, Sejatineng Ngurip serta membabar bahasa tembang


Wa Tekol dan Wa Suli, Seniman Genjring. Berharap ada anak muda yang mau meregenerasi

No comments:

Post a Comment