Sunday, January 24, 2016

NASKAH KUNO SALAH SATU WARISAN BUDAYA JAWA



Dua kelompok siswa/siswi SMKN Cikedung Indramayu, Jurusan Multi Media membuat film dokumenter tentang pergerakan SANGGAR AKSARA JAWA, Cikedung - Indramayu. hal ini dilakukan sebagai Uji Kopetensi, mereka berinisiatif untuk mengetahui lebih jauh tentang warisan budaya leluhur, disekitar almamaternya. pertenyaan-pertanyaanpun disusun, diajukan serta telah disetujui oleh Guru Pembimbing. Kelompok pertama mengambil tema tentang Naskah Kuno dan yang kedua adalah mengenai Keris.

 Kelompo Pertama
1.              Sejarah / Pengertian Naskah Kuno
Batasan naskah kuno itu, ketika naskah tersebut telah berusia lebih dari 50 tahun. Naskah kuno bisa disebut juga manuskrip,ada beberapa macam jenis naskah jika dilihat dari bahannya, yaitu ;
·         Bahan kertas daluang, dibuat dari kulit kayu daluang atau kayu saĆ©h
·         Bahan kertas eropah, yang diinfor dari negara eropah pada umumnya
·         Bahan kertas pabrikan, yang diproduksi anyar biasanya jenis kertas bergaris

2.              Contoh Naskah Kuno
Diperlihatkan naskah ; yusuf, babad cirebon, candrakirana, ketepeng reges, dll

3.             Nama Naskah Kuno
Naskah kuno bisa juga disebut serat, seperti yang telah diperlihatkan maka disebut ; Serat Yusuf, Serat Babad Cirebon, Serat Candrakirana, Serat Ketepeng Reges [yang ditemukan dari Situs Ketepeng Reges, Desa Pecuk, Sindang Indramayu] dll

4.             Kapan ditemukannya naskah kuno tersebut?
Awal saya menggeluti/menemukan naskah kuno pada tahun 1995, kemudian juga ada yang ditemukan ditahun yang sama, atau tahun2 berikutnya sampai ditahun 2015 akhir.

5.             Siapa yang menulis/membuat naskah kuno tersebut?
Pada umumnya penulis naskah kuno anonim [tidak disebutkan namanya, karena alasan tertentu pada jaman itu] tetapi ada juga yang menyebutkan nama. Babad Cirebon ditulis oleh Ki Dulpari pada tahun 1862, ada juga Ki Dalang Sonda Sindang, Ki Sarman Cidempet, Aarahan. Ki Wirya Kendayakan dan lain-lain.

6.             Apa isi / makna dari naskah tersebut?
Isi dari pada naskah kuno bermacam-macam, semisal ; tulisan al-qur’an jaman dulu, hadist, piqih, tasawuf, adat istiadat, obat2an, pertanian, perang, babad atau sejarah asal-usul daerah tertentu, hikayat nabi, menceritakan raja/tokoh-tokoh penting lainnya.

7.             Dengan cara apa untuk menyampaikan isi/makna dari naskah kuno tersebut?
Naskah kuno lazim ditembangkan, disebut dengan kidungan atau pujanggaan. Biasanya penembang disebut pujangga [dalam pengertian lokal]. [Ki dalang dipersilakan ngidung]

8.             Apakah naskah kuno masih banyak dikenal oleh masyarakat?
Masyarakat sudah tidak banyak mengenal lagi tentang keberadaan naskah-naskah kuno, ada beberapa orang yang masih menyimpannya namun tak jarang dari mereka yang menganggap naskah kuno itu sebagai jimat atau pusaka bahkan ada pula yang menganggap mistis tidak mendasar. Keberadaannya begitu tertutup sehingga lambat laun menjad menjadi asing dimasyarakat.


9.             Dengan cara apa agar naskah kuno tersebut dapat dikenal kemembali
Kami telah melakukan hal-hal sebagai berikut ;
·         Mendirikan FJBI [Forum Jati Budaya Indramayu] pada tahun 2010.
·         Kemudian ditahun-tahun berikutnya kami juga exis di dunia jejaring sosial ataupun facebook  atau dengan membentuk grup sanggar aksara jawa. Maka siapapun yang ingin mengenal naskah kuno bisa bertanya langsung ke akun pribadi ataupun share di grup tersebut.
·         Pernah mengajar mata pelajaran Bahasa Indramayu di SMKNU Cikedung, didalam pelajaran itu mempelajari juga tentang aksara cacarakan dan mengenalkan naskah kuno.
·         Beberapa kali mengikuti  pameran Pusaka dan Naskah Kuno pada hari jadi indramayu di pendopo.
·         Pernah menjadi pemateri pelajaran aksara cacarakan di Rumah Budaya Pesambangan Jati Cirebon.
·         Pernah menjadi pemateri pengenalan naskah kuno di kampus putih, juntinyuwat.
·         Sampai sekarang tetap menerima siapapun yang ingin bergabung dan belajar bersama.

3 comments:

  1. Replies
    1. terima kasih, mohon dukungan. agar warisan budaya kita tetap lestari

      Delete
  2. tetap semangat dan berbahagaia selalu buat Sanggar Aksara Jawa...

    ReplyDelete