Monday, January 25, 2016

MENGENAL KERIS KAMPUNG



1.       
       
Dua kelompok siswa/siswi SMKN Cikedung Indramayu, Jurusan Multi Media membuat film dokumenter tentang pergerakan SANGGAR AKSARA JAWA, Cikedung - Indramayu. hal ini dilakukan sebagai Uji Kopetensi, mereka berinisiatif untuk mengetahui lebih jauh tentang warisan budaya leluhur, disekitar almamaternya. pertenyaan-pertanyaanpun disusun, diajukan serta telah disetujui oleh Guru Pembimbing. Kelompok pertama mengambil tema tentang Naskah Kuno dan yang kedua adalah mengenai Keris.
        
        Sejarah keris

KERIS adalah salah satu senjata tradisional warisan dari leluhur kita. Keris dibuat oleh seorang empu dari bahan besi khusus dengan ditempa hingga beratus-ratus kali kemudian ada juga yang diberikan bahan pamor sehingga wilahan keris menjadi terlihat indah, pada jaman kerajaan sang empu biasanya membuat keris berdasarkan pesanan.

2.       Apa saja manfaat dari keris tersebut?
Ada tiga macam pungsi yang mudah dikenali, yaitu keris sebagai ;
·         Ageman, keris piandel ini berbeda baik bentuk corak ragam antara satu dengan yang lainnya, semisal keris untuk ; raja, panglima, ponggawa, tumenggung, prajurit, demang, tokoh agama, pandita/resi, satriya, tokoh masyarakat, dan rakyat biasa.
·         Tayuhan, tayuhan dalam pengertian ditanya. Keris ini konon bisa berkominikasi dengan pemiliknya untuk menanyakan segala sesuatu, lazim dipakai oleh para dukun.
·         Pusaka, digunakan untuk  sarana tumbal. Sebagai contoh keris Kyai Sengkelat karya Empu Supa, dipercaya bisa untuk tumbal ketenraman suatu negara dan menjadi ageman seorang raja. Kyai Nogososro dipercaya dijadikan perlambang raja yang dianuti oleh bawahan dan rakyatnya.

3.      Keris, golok, dan tombak terbuat dari apa saja?
Keris, golok, dan tombak terbuat dari beberapa unsur ;
·         Bahan besi pilihan semisal ; besi karang kijang, besi purosani dll.
·         Bahan pamor ; nekel, batu meteor yang banyak mengandung logam/titanium.
·         Baja
[Contoh pamor diperlihatkan keris brujul, sengkelat, golok, dll]
4.      Bagaimana cara merawat keris tersebut?
Dalam merawat keris pusaka setahun sekali biasanya dijamas pada bulan mulud, namun ada perawatan rutin setiap malam jum’at atau pada malam jum’at keliwon saja. Misal keris-keris itu diberikan asep kemenyan dengan maksud memberikan efek bau wangi-wangian, dan dengan panas asap kemenyan tadi untuk menahan tumbuhnya jamur pada kayu dan wilahan pusaka biasanya berwarna bercak-bercak kehijauan.
Ada juga sebagaian dari masyarakat dalam perawatannya memberikannya sesaji menurut kebiasaan dan kepercayaan mereka masing-masing. Namun sebenarnya keberadaan keris perlu dikontrol agar selalu terlihat bersih, dari karat ataupun jamur. Sebab bisa menimbulkan bau yang kurang sedap, jika bau tersebut terhirup napas maka bisa berpengaruh tidak baik terhadap kesehatan. Oleh itu perlu juga dibuatkan ventilasi dalam kamar pusaka, dengan maksud agar udara diruangan tetap bersih.

5.      Keris/pusaka ditemukannya tanggal berapa?
Sebelumnya saya tidak mencatat tanggal penemuan, hanya saja ada beberapa yang saya ingat pada bulan, tahun. Semisal keris pertama sy dapatkan pada bulan Idul Fitri tahun 1995. Terakhir minggu kemarin saya mendapatkan dua buah golok dari seorang teman dengan cara barter pusaka, hal ini biasa kami lakukan dengan sesama pecinta tosan aji / keris pusaka.

6.      Apakah bapak pernah memimpikan isi dalam keris tersebut?
Istilah isi atau khodam pusaka disebut juga katuranggan, mungkin lebih baik kita menggunakan kata energi, sebab semua benda memang memiliki energi. Energi keris bisa kontak dengan pemiliknya, atas kemurahan Allah Swt biasanya memberikan petunjuk berupa mimpi2 atau firasat2 lain yang masih perlu ditafsirkan. Semisal ; bermimpi ada seorang perempuan yang datang kerumah memohon dikawin, menurut pengalaman yang sudah-sudah maka akan kedatangan keris pusaka yang entah dari mana asalnya. Ada juga disuruh menguras sumur, yang berarti agar mengurangi makan tidur atau laku prihatin. Atau seseorang dalam bayangan menyuruh mengambil tumbuh2an untuk obat penyakit tertentu, dan lain-lain.

7.      Siapa yang menemukan dan dimana ditemukannya?
Saya mulai mengoleksi pada tahun 1995, keris pertama diberikan oleh Ki Masjaya Busro dari Cikedung Lor. Keris itu dipercaya turun-temurun dari salah satu pendiri Desa Cikedung, yang bernama Ki Marsidem atau Buyut Walikukun Desa Cidadap, keris itu saya dapatkan dari Wareng Ki Marsidem. Secera berurutan ada penamaan generasi dimulai dari ; [1] anak – [2] putu – [3] buyut – [4] cangga – [5] wareng – [6] udeg-udeg – [7] gatung siwur. Selanjutnya saya masih ingat keris2 yang lain berasal dari :  lereng gunung tampomas sumedang, anjatan, indramayu, cikedung kidul, brungut, jatok, kalen sambi, dan lain-lain.

8.      Lalu bagaimana caranya bapa memandikan / menjamas pusaka tersebut?
Tradisi memandikan atau menjamas pusaka di Indramayu lebih dikenal dengan sebutan MOCOR, mocor dilakukan pada bulan mulud pada tanggal-tanggal tertentu, biasanya setelah ipralan atau tanggal 12 jawa. Adapun bahan2 sederhana yang disediakan ;
·         Air dugan kelapa ijo, kandungan asamnya bisa melunturkan karat
·         Kembang setaman / tujuh rupa
·         Minyak wangi boleh ditambah minyak singer untuk mencegah karat
·         Sekam untuk mutihan
·         Kemenyan / wewangian
Setelah keris direndam dengan air dugan selama 3/5/7 hari [ganjil] kemudian karat yang menempel dibersihkan dengan disikat / tepes secara perlahan-lahan. Setelah dianggap bersih dicuci dengan air rendaman kembang, untuk menghilangkan bau tak sedap. Selanjutnya dilap dengan kain bersih dan halus, lalu digosok dengan sekam kering untuk proses mutihan. Lalu dibersihkan dengan lap kering, setelah prosesi selesai keris diangin-anginkan diteras supaya kandungan airnya hilang. Setelah dianggap kering kemudian dioles minyak wangi yang sudah dicampur dengan minyak singer penahan karat.

No comments:

Post a Comment