Sunday, January 31, 2016

KIDUNG RUWATAN

Kidung Ruatan

Kidung ini digunakan untuk memohon kepada Allah Swt agar terhindar dari segala sesuatu keburukan serta agar dimudahkan dari segala kemudahan


Saturday, January 30, 2016

GAMELAN RENTENG INDRAMAYU #1


MUSYAWARAH TAUHID DEWAN WALI [ASMARANDANA]





ASMARANDANA

Ing karsa manira iki
Iman tohid lan makripat
Wruha ing kesempurnane
Lamon maksih makripat
Iya durung sampurna
Dadi batal kaweruh ipun
Pan maksih rasa-rinasa

Sinuhun bonang ngukuhi
Sampurnane wong makripat
Suwung ilang paningale
Tanana kang katingalan
Ya jenenge tingal
Mung mantep pangeran kanga gung
Kang nembah kang sinembah

Pan karsa manira iki
Sampurnane ing pangeran
Kaliputan ing selawase
Tanana ing salat ira
Pan ora darbe seja
Wuta tuli wisu suwung
Solah tingakah saking allah

Sinuhun majagung nenggih
Amedar ing pangawikan
Ing karsa manira dene
Iman tokid lan makripat
Tan kocap ing akherat
Mung pada semung wujud
Ing ngakerat ora nana

Nyata ing kawula gusti
Ingkang muji kang anembah
Mangkono iku lakune
Ing ngakerat oranana
Yen tanana imannya
Tan weruh jatining ngelmu
Nora cukul dadi jalma

Jeng suhunan ing gunung jati
Amedar ing pangawikan
Jenenge makripat mangko
Awase maring pangeran
Tanana ingkang liyan
Tanana roro tetelu
Allah amung kang tunggal

Jeng suhunan kalijaga angling
Amedar ing pangawikan
Den waspada ing mangkene
Sampun ngangge kumalamar
Den awas ing pangeran
Kadya paran awas ipun
Pangeran pan ora rupa

Nora warna nora warni
Tanana ing wujud ira
Tanpa mangsa tanpa enggon
Sejatine nora nana
Lamon tan ora nanaha
Dadi jagat ipun suwung
Nora nana wujud ira

Syeikh bentong samya melingi
Amedar ing pangawikan
Kang aran allah jatine
Tanana liyan kawula
Kang dadi kenyatahan
Nyawa ing kawula nipun
Kang minangka katunggalan

Nyata ingsun kang sejati
Jejuluk prabu satmata
Tanana liyan jatine
Kang bangsa nama allah
Maolana magribi mojar
Iku jisim wasta nipun
Syeikh lemah abang ngandika

Kaula amedar elmi
Angraosi katunggalan
Dudu jisim sadangune
Mapan jisim nora nana
Dene kang kawicara
Mapan sajatine ilmu
Sami amiyak warana

Sadat sapisan kang pasti
Iku pada kaweruhana
Papan kelawan tulise
Senyatane papan nira
Sing tulise kaya sira
Iku sejatine makhluk
Sira pada kaweruhana

Adoh tanpa wangenan kaki
Parek tanpa gepokan
Den ulati parek bae
Kalingan raga nira
Jatine lir sesotya
Lir surya kembar dinulu
Yaiku jatining sadat

Sejatine manusa iki
Iku sejatineng sadat
Manusa ngendi enggone
Tanpa warna tanpa rupa
Mapan sejatine sahadat
Jatine manusa suwung
Suwunge wis ana ning sira

Anane tan den kaweruhi
Ngulati kang ora nana
Akeh kang ngulati enggon
Aja sira luruh panggonan
Kesasar yen luruh genah
Ngowahi dat hyang agung
Dudu iku kang panggonan

Lebure bumi lan langit
Iku pada pikirana dening sira
lan bumi ngendi tumancebe
tumancebe ning sifat kudrat ira
tumanceb ing wujud tunggal
salah siji pan rosul
pan dadi lebar kiyamat

[Dinukil dari Serat Amongrogo, Indramayu]

Monday, January 25, 2016

MENGENAL KERIS KAMPUNG



1.       
       
Dua kelompok siswa/siswi SMKN Cikedung Indramayu, Jurusan Multi Media membuat film dokumenter tentang pergerakan SANGGAR AKSARA JAWA, Cikedung - Indramayu. hal ini dilakukan sebagai Uji Kopetensi, mereka berinisiatif untuk mengetahui lebih jauh tentang warisan budaya leluhur, disekitar almamaternya. pertenyaan-pertanyaanpun disusun, diajukan serta telah disetujui oleh Guru Pembimbing. Kelompok pertama mengambil tema tentang Naskah Kuno dan yang kedua adalah mengenai Keris.
        
        Sejarah keris

KERIS adalah salah satu senjata tradisional warisan dari leluhur kita. Keris dibuat oleh seorang empu dari bahan besi khusus dengan ditempa hingga beratus-ratus kali kemudian ada juga yang diberikan bahan pamor sehingga wilahan keris menjadi terlihat indah, pada jaman kerajaan sang empu biasanya membuat keris berdasarkan pesanan.

2.       Apa saja manfaat dari keris tersebut?
Ada tiga macam pungsi yang mudah dikenali, yaitu keris sebagai ;
·         Ageman, keris piandel ini berbeda baik bentuk corak ragam antara satu dengan yang lainnya, semisal keris untuk ; raja, panglima, ponggawa, tumenggung, prajurit, demang, tokoh agama, pandita/resi, satriya, tokoh masyarakat, dan rakyat biasa.
·         Tayuhan, tayuhan dalam pengertian ditanya. Keris ini konon bisa berkominikasi dengan pemiliknya untuk menanyakan segala sesuatu, lazim dipakai oleh para dukun.
·         Pusaka, digunakan untuk  sarana tumbal. Sebagai contoh keris Kyai Sengkelat karya Empu Supa, dipercaya bisa untuk tumbal ketenraman suatu negara dan menjadi ageman seorang raja. Kyai Nogososro dipercaya dijadikan perlambang raja yang dianuti oleh bawahan dan rakyatnya.

3.      Keris, golok, dan tombak terbuat dari apa saja?
Keris, golok, dan tombak terbuat dari beberapa unsur ;
·         Bahan besi pilihan semisal ; besi karang kijang, besi purosani dll.
·         Bahan pamor ; nekel, batu meteor yang banyak mengandung logam/titanium.
·         Baja
[Contoh pamor diperlihatkan keris brujul, sengkelat, golok, dll]
4.      Bagaimana cara merawat keris tersebut?
Dalam merawat keris pusaka setahun sekali biasanya dijamas pada bulan mulud, namun ada perawatan rutin setiap malam jum’at atau pada malam jum’at keliwon saja. Misal keris-keris itu diberikan asep kemenyan dengan maksud memberikan efek bau wangi-wangian, dan dengan panas asap kemenyan tadi untuk menahan tumbuhnya jamur pada kayu dan wilahan pusaka biasanya berwarna bercak-bercak kehijauan.
Ada juga sebagaian dari masyarakat dalam perawatannya memberikannya sesaji menurut kebiasaan dan kepercayaan mereka masing-masing. Namun sebenarnya keberadaan keris perlu dikontrol agar selalu terlihat bersih, dari karat ataupun jamur. Sebab bisa menimbulkan bau yang kurang sedap, jika bau tersebut terhirup napas maka bisa berpengaruh tidak baik terhadap kesehatan. Oleh itu perlu juga dibuatkan ventilasi dalam kamar pusaka, dengan maksud agar udara diruangan tetap bersih.

5.      Keris/pusaka ditemukannya tanggal berapa?
Sebelumnya saya tidak mencatat tanggal penemuan, hanya saja ada beberapa yang saya ingat pada bulan, tahun. Semisal keris pertama sy dapatkan pada bulan Idul Fitri tahun 1995. Terakhir minggu kemarin saya mendapatkan dua buah golok dari seorang teman dengan cara barter pusaka, hal ini biasa kami lakukan dengan sesama pecinta tosan aji / keris pusaka.

6.      Apakah bapak pernah memimpikan isi dalam keris tersebut?
Istilah isi atau khodam pusaka disebut juga katuranggan, mungkin lebih baik kita menggunakan kata energi, sebab semua benda memang memiliki energi. Energi keris bisa kontak dengan pemiliknya, atas kemurahan Allah Swt biasanya memberikan petunjuk berupa mimpi2 atau firasat2 lain yang masih perlu ditafsirkan. Semisal ; bermimpi ada seorang perempuan yang datang kerumah memohon dikawin, menurut pengalaman yang sudah-sudah maka akan kedatangan keris pusaka yang entah dari mana asalnya. Ada juga disuruh menguras sumur, yang berarti agar mengurangi makan tidur atau laku prihatin. Atau seseorang dalam bayangan menyuruh mengambil tumbuh2an untuk obat penyakit tertentu, dan lain-lain.

7.      Siapa yang menemukan dan dimana ditemukannya?
Saya mulai mengoleksi pada tahun 1995, keris pertama diberikan oleh Ki Masjaya Busro dari Cikedung Lor. Keris itu dipercaya turun-temurun dari salah satu pendiri Desa Cikedung, yang bernama Ki Marsidem atau Buyut Walikukun Desa Cidadap, keris itu saya dapatkan dari Wareng Ki Marsidem. Secera berurutan ada penamaan generasi dimulai dari ; [1] anak – [2] putu – [3] buyut – [4] cangga – [5] wareng – [6] udeg-udeg – [7] gatung siwur. Selanjutnya saya masih ingat keris2 yang lain berasal dari :  lereng gunung tampomas sumedang, anjatan, indramayu, cikedung kidul, brungut, jatok, kalen sambi, dan lain-lain.

8.      Lalu bagaimana caranya bapa memandikan / menjamas pusaka tersebut?
Tradisi memandikan atau menjamas pusaka di Indramayu lebih dikenal dengan sebutan MOCOR, mocor dilakukan pada bulan mulud pada tanggal-tanggal tertentu, biasanya setelah ipralan atau tanggal 12 jawa. Adapun bahan2 sederhana yang disediakan ;
·         Air dugan kelapa ijo, kandungan asamnya bisa melunturkan karat
·         Kembang setaman / tujuh rupa
·         Minyak wangi boleh ditambah minyak singer untuk mencegah karat
·         Sekam untuk mutihan
·         Kemenyan / wewangian
Setelah keris direndam dengan air dugan selama 3/5/7 hari [ganjil] kemudian karat yang menempel dibersihkan dengan disikat / tepes secara perlahan-lahan. Setelah dianggap bersih dicuci dengan air rendaman kembang, untuk menghilangkan bau tak sedap. Selanjutnya dilap dengan kain bersih dan halus, lalu digosok dengan sekam kering untuk proses mutihan. Lalu dibersihkan dengan lap kering, setelah prosesi selesai keris diangin-anginkan diteras supaya kandungan airnya hilang. Setelah dianggap kering kemudian dioles minyak wangi yang sudah dicampur dengan minyak singer penahan karat.

Sunday, January 24, 2016

NASKAH KUNO SALAH SATU WARISAN BUDAYA JAWA



Dua kelompok siswa/siswi SMKN Cikedung Indramayu, Jurusan Multi Media membuat film dokumenter tentang pergerakan SANGGAR AKSARA JAWA, Cikedung - Indramayu. hal ini dilakukan sebagai Uji Kopetensi, mereka berinisiatif untuk mengetahui lebih jauh tentang warisan budaya leluhur, disekitar almamaternya. pertenyaan-pertanyaanpun disusun, diajukan serta telah disetujui oleh Guru Pembimbing. Kelompok pertama mengambil tema tentang Naskah Kuno dan yang kedua adalah mengenai Keris.

 Kelompo Pertama
1.              Sejarah / Pengertian Naskah Kuno
Batasan naskah kuno itu, ketika naskah tersebut telah berusia lebih dari 50 tahun. Naskah kuno bisa disebut juga manuskrip,ada beberapa macam jenis naskah jika dilihat dari bahannya, yaitu ;
·         Bahan kertas daluang, dibuat dari kulit kayu daluang atau kayu saĆ©h
·         Bahan kertas eropah, yang diinfor dari negara eropah pada umumnya
·         Bahan kertas pabrikan, yang diproduksi anyar biasanya jenis kertas bergaris

2.              Contoh Naskah Kuno
Diperlihatkan naskah ; yusuf, babad cirebon, candrakirana, ketepeng reges, dll

3.             Nama Naskah Kuno
Naskah kuno bisa juga disebut serat, seperti yang telah diperlihatkan maka disebut ; Serat Yusuf, Serat Babad Cirebon, Serat Candrakirana, Serat Ketepeng Reges [yang ditemukan dari Situs Ketepeng Reges, Desa Pecuk, Sindang Indramayu] dll

4.             Kapan ditemukannya naskah kuno tersebut?
Awal saya menggeluti/menemukan naskah kuno pada tahun 1995, kemudian juga ada yang ditemukan ditahun yang sama, atau tahun2 berikutnya sampai ditahun 2015 akhir.

5.             Siapa yang menulis/membuat naskah kuno tersebut?
Pada umumnya penulis naskah kuno anonim [tidak disebutkan namanya, karena alasan tertentu pada jaman itu] tetapi ada juga yang menyebutkan nama. Babad Cirebon ditulis oleh Ki Dulpari pada tahun 1862, ada juga Ki Dalang Sonda Sindang, Ki Sarman Cidempet, Aarahan. Ki Wirya Kendayakan dan lain-lain.

6.             Apa isi / makna dari naskah tersebut?
Isi dari pada naskah kuno bermacam-macam, semisal ; tulisan al-qur’an jaman dulu, hadist, piqih, tasawuf, adat istiadat, obat2an, pertanian, perang, babad atau sejarah asal-usul daerah tertentu, hikayat nabi, menceritakan raja/tokoh-tokoh penting lainnya.

7.             Dengan cara apa untuk menyampaikan isi/makna dari naskah kuno tersebut?
Naskah kuno lazim ditembangkan, disebut dengan kidungan atau pujanggaan. Biasanya penembang disebut pujangga [dalam pengertian lokal]. [Ki dalang dipersilakan ngidung]

8.             Apakah naskah kuno masih banyak dikenal oleh masyarakat?
Masyarakat sudah tidak banyak mengenal lagi tentang keberadaan naskah-naskah kuno, ada beberapa orang yang masih menyimpannya namun tak jarang dari mereka yang menganggap naskah kuno itu sebagai jimat atau pusaka bahkan ada pula yang menganggap mistis tidak mendasar. Keberadaannya begitu tertutup sehingga lambat laun menjad menjadi asing dimasyarakat.


9.             Dengan cara apa agar naskah kuno tersebut dapat dikenal kemembali
Kami telah melakukan hal-hal sebagai berikut ;
·         Mendirikan FJBI [Forum Jati Budaya Indramayu] pada tahun 2010.
·         Kemudian ditahun-tahun berikutnya kami juga exis di dunia jejaring sosial ataupun facebook  atau dengan membentuk grup sanggar aksara jawa. Maka siapapun yang ingin mengenal naskah kuno bisa bertanya langsung ke akun pribadi ataupun share di grup tersebut.
·         Pernah mengajar mata pelajaran Bahasa Indramayu di SMKNU Cikedung, didalam pelajaran itu mempelajari juga tentang aksara cacarakan dan mengenalkan naskah kuno.
·         Beberapa kali mengikuti  pameran Pusaka dan Naskah Kuno pada hari jadi indramayu di pendopo.
·         Pernah menjadi pemateri pelajaran aksara cacarakan di Rumah Budaya Pesambangan Jati Cirebon.
·         Pernah menjadi pemateri pengenalan naskah kuno di kampus putih, juntinyuwat.
·         Sampai sekarang tetap menerima siapapun yang ingin bergabung dan belajar bersama.