Thursday, February 11, 2016

NASKAH KUNO / MANUSKRIP agar tetep dikenal masyarakat

Setelah ditemukan banyak titik peninggalan tertulis berupa lontar dan manuskrip kuno di daerah kami, tidak sedikit diantara dari benda-benda yang sangat berharga itu telah terancam kepunahan. Maka Sanggar Aksara Jawa, yeng berlokasi di Desa Cikedung Lor Blok I Gg. Guru H. Suryana, Kecamatan Cikedung - Indramayu,  mencoba untuk melestarikannya kembali dengan segala keterbatasan yang ada. Ada titik-titik informasi lontar yang telah terlacak diantaranya : Pekandangan, Plumbon, Legok Lohbener, sedangkan untuk temuan dan potensi manuskrip masih tersebar di pelosok-pelosok desa, temuan ini berdasarkan data yang pernah kami kumpulkan.

Sejak tergabung dalam Pusat Konservasi Naskah Klasik Cirebon tahun 2011 silam, kami mulai tersadarkan
akan arti penting warisan budaya tertulis ini. Didalamnya banyak terekam jejak informasi ; intelektual, keilmuan, ragam budaya, sejarah, obat2an herbal dan lain-lain. Kami pun telah mengajak kepada generasi muda agar turut serta melestarikan warisan budaya yang adi luhung ini, semoga ke depan banyak pihak yang ikut membantu melestarikannya. Sebagai langkah ke depan kami telah ikut mendorong terlahirnya sebuah lembaga yang lebih besar dan luas, kami bergabung dengan teman-teman di kota dalam sebuah wadah MBC [Museum Bandar Cimanuk, Indramayu].

Teringat akan pernyataan dari Bapak Christomy, Phd dari Fakultas Ilmu Budaya UI, Depok Jakarta yang pernah berkunjung ke sanggar kami, bahwa menimbun naskah kuno [mengkeramatkan / tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain terlebih untuk penelitian] adalah sebuah perbuatan yang sangat keliru karena sama saja dengan mengkebiri karya intelektual leluhur kita. Meskipun demikian kita harus berhati-hati memperlihatkannya, karena dikhawatirkan jika seseorang yang tidak memahami akan perlakuan kepada naskah kuno itu ikut menjamahnya, maka ia bisa mempercepat kerusakan kepada fisik naskah itu sendiri.
Adalah menjadi sebuah kewajiban kita bersama untuk ikut mempublikasikannya walaupun dengan segala keterbatan yang ada, dengan demikian pemikiran intelektual leluhur itu terus mengalir.


No comments:

Post a Comment