Tuesday, March 29, 2016

K.H. ABDULLAH, MUNDAKJAYA INDRAMAYU

Belaiu adalah Pengajar Tarikat Qodariyyah Wa Naksyabandiyyah, sewaktu muda belaiau senang berguru kepada ulama-ulama alim sambil berkelana keliling Pulau Jawa. Diantara daerah-daerah yang pernah disinggahinya ; Jati Barang, Cirebon, Jawa Tengah, Madura, Banten [diceritakan dalam Serat Jaka Sari, sebuah tembang yang menceritakan perjalanan hidupnya].

Ia juga pernah menjadi pekerja proyek pembangunan tanggul sepur jaman Belanda, menurut penuturan para sepuh Cikedung, Sepur Penganten [Pertama] yang melintas pada rel tanggul sepur itu terjadi pada tahun 1911. Setelah berkeliling Pulau Jawa kemudian ia menetap di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung Indramayu. Sebelum menjadi Mursyid, beliau berguru kepada Syeikh Abdulgofar [Mama Khatijah Desa Lunggadung, Cikedung]. Mama Khatijah adalah murid daripada Syeikh Abdulmanan, Paoman Indramayu dan Syeikh Abdulmanan adalah murid daripada Syeikh Tolabuddin [Mama Tolha] Kalisapu Cirebon.

Dalam keseharian, K.H. Abdullah banyak menyalin kitab-kita kuno [Manuskrip Kuno], beberapa diantaranya ;
  1. Serat Pralayajati
  2. Babad Dermayu
  3. Babad Cirebon
  4. Syeikh Madekur - Kasan Basari
  5. Syeikh Jabar
  6. Siti Maleha
  7. Siti Ningrum
  8. Manakib Syeikh Abdul Qadir Al-jilani
  9. Serat Yusuf
  10. Ater-ater Kaulan
  11. Kidungan
  12. Primbon
  13. Wejangan Mursid
  14. Dll

5 comments:

  1. Wah Aku Jadi Bangga Dengan Buyut Ku Kakeku Abah Jamar Murid Beliau Sebelum Kakeku Meninggal Dia Bisa Berpamitan Pada Bapak Ibu Dan Keluarga yang Lainya Bahwa Kakeku Akan Segera Pulang/Mati, itulah bukti salah s atu ajaran yang di ajarkan oleh K.H. ABDULLAH , ( Pulang/Mati Bisa Diketahui )

    ReplyDelete
  2. Kakeku 😭😭😭

    ReplyDelete