Bahan : Daun Lontar
Warna Tinta : hitam [arang kemiri]
Aksara & Bahasa : Cacarakan, Cirebon - Dermayu
Penulis : Ki Tarka Sutrahardja - Cikedung
Tahun : 2016
Pemilik : Ki Tarka Sutarahardja
Penemu : -
Tempat Simpan : Sanggar Aksara Jawa, Cikedung, Indramayu
Keadaan Fisik :Anyar
Pada tahun 2006-an saya silaturahmi ke rumah Wa Ruslan Pujangga Puntang Losarang, untuk menelusur naskah-naskah kuna. Pada waktu itu saya diberikan salinan Naskah Amongrogo [Latin]. Pada awal tahun 2016 terungkap bahwa Naskah itu sebenarnya berasal dari Bapak Iman Celeng, ia sengaja menitipkan benda tersebut kepada Alm. Wa Ruslan untuk dialih aksarakan, demikian menurut penuturan keluarga dari Bapak Iman. Ia mencari Naskah Asli milik eyangnya itu hingga datang ke Sanggar Aksara Jawa, beruntung file salinannya masih tersimpan.
Maka sebagai rasa hormat saya kepada sahabat sepuh yang telah tiada yang telah berjasa memberi salinan naskah serta menuntun/mengajarkan beberapa pupuh tembang, kemudian dibuatkanlah kembali LONTAR AMONGROGO INDRAMAYU ini. Semoga benda ini menjadi tetamba hati, meskipun yang original lenyap namun telah muncul bentuk baru.
Lontar ini berisikan ajaran tauhid, ada Paham Martabat Tujuh, juga Rembugan Para Wali Jawa yang mengupas tentang diri sejati. Dalam satu pupuh menyebutkan ;
Sek
bentong samya melingi
Amedar
ing pangawikan
Kang
aran allah jatine
Tanana
liyan kawula
Kang
dadi kenyatahan
Nyawa
ing kawula nipun
Kang
minangka katunggalan
Syeikh Benthong memaparkan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan Allah adalah tak lain kawula yang menjadi kenyataanNya. Nyawa adalah kawulaNya yang sebagai ketunggalan. Dan masih banyak pengertian hakikat yang dipaparkan di dalamnya, Dan Lontar ini adalah sangat penting bagi anda para pencari diri sejati.
No comments:
Post a Comment